rubiqa.id – Istilah Mabrur dan Mabrurah mungkin lekat kaitannya dengan haji. Tentunya setiap jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji menginginkan untuk menjadi Haji mabrur sebab ganjaran yang didapatkan adalah Surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: “Tidak ada balasan (yang layak) bagi jamaah haji mabrur selain surga.” (HR Bukhari)
Lantas apa itu Mabrur dan Mabruroh?
Pengertian Mabrur
Secara bahasa, Mabrur berasal dari kata Barra, yang berarti mendapatkan kebaikan atau menjadi baik. Sementara itu, menurut kamus induk Bahasa Arab, Lisanul Arab, Ibnu Mandzur menjelaskan bahwa Mabrur memiliki dua makna, yaitu suci, baik dan bersih, kemudian Mabrur memiliki makna Maqbul yang berarti mendapat ridha dari Allah SWT.
Pengertian Mabrurah
Istilah Mabruroh merupakan bentuk feminin dari kata mabrur. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada wanita atau ibadah yang berkaitan dengan wanita. Secara umum, maknanya serupa dengan mabrur, yaitu ibadah yang diridhai oleh Allah SWT.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Mabrur dan Mabruroh hanya berbeda pada peruntukannya saja. Haji Mabrur diperuntukkan bagi seorang laki-laki yang telah melaksanakan haji. Sementara itu, istilah mabruroh diperuntukkan bagi jemaah haji perempuan yang telah melaksanakan haji.
Bagaimana Seseorang dapat dikatakan Mabrur atau Mabrurah?
Mengutip dari artikel nu.co.id, Salah satu hadits yang menerangkan terkait ciri-ciri haji mabrur sebagaimana yang diriwayatkan Oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya.
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur? Rasulullah menjawab, memberikan makanan dan menebarkan kedamaian”
Dalam hadits lain berbunyi
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya: “Rasulullah saw ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Sehingga dapat dijabarkan bahwa seseorang yang Mabrur akan memiliki ciri sebagai berikut:
- Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam)
- Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam)
- Memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith’amut tha’am)
Menjadi seorang Haji yang Mabrur dan Mabruroh tentunya merupakan kehendak Allah SWT, sebagai manusia yang menjalankan ibadah, kita hanya dapat berkomitmen untuk menjankan seluruh rukun dengan tertib, menjalankan sunnah dan menjaga diri dari setiap larangan yang telah ditetapkan.
Yuk konsultasikan umroh sahabat bareng RUBIQA, sahabat dapat menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099) atau cek paket yang tersedia melalui laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA (mra).