fbpx

Author: Reza Alamsyah

  • Siapa Itu Askar di Masjidil Haram? Tugas, Peran, dan Etikanya

    Siapa Itu Askar di Masjidil Haram? Tugas, Peran, dan Etikanya

    Bagi jamaah umroh maupun haji, kehadiran Askar di Masjidil Haram adalah pemandangan yang sangat umum. Mereka selalu sigap mengatur jamaah, menjaga keamanan, dan memastikan kelancaran ibadah. Namun, banyak yang belum benar-benar memahami siapa mereka, apa saja tugasnya, dan bagaimana etika saat berinteraksi dengan mereka. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Askar, mulai dari definisi hingga tips beretika.

    Siapa Itu Askar di Masjidil Haram?

    Askar di Masjidil Haram adalah petugas keamanan resmi yang bertugas menjaga ketertiban dan keamanan di area Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Istilah “askar” sendiri berasal dari bahasa Arab ‘askar (عسكر) yang berarti “tentara” atau “pasukan.”

    Mereka bukan hanya bertugas di sekitar Ka’bah, tetapi juga di pintu masuk, area shalat, dan jalur pergerakan jamaah. Keberadaan askar sangat penting untuk memastikan semua jamaah dapat beribadah dengan tertib dan aman.

    Tugas dan Peran Askar di Masjidil Haram

    1. Menjaga Keamanan Jamaah
      Askar bertugas mencegah tindakan yang berpotensi membahayakan jamaah, seperti dorongan berlebihan atau membawa barang yang dilarang.

    2. Mengatur Arus Pergerakan Jamaah
      Saat kondisi Masjidil Haram sangat ramai, askar akan mengatur jalur masuk dan keluar untuk mencegah penumpukan.

    3. Memberikan Arahan dan Informasi
      Askar sering memberikan petunjuk kepada jamaah yang kebingungan mencari pintu keluar, toilet, atau lokasi tertentu.

    4. Menegakkan Peraturan Masjidil Haram
      Mereka memastikan jamaah mematuhi aturan, seperti larangan mengambil foto di area tertentu atau membawa makanan ke dalam masjid.

    5. Membantu Jamaah yang Membutuhkan Pertolongan
      Askar juga membantu lansia, jamaah sakit, atau mereka yang tersesat dari rombongan.

    Etika Saat Berinteraksi dengan Askar

    1. Hormati Instruksi Mereka
      Jika askar memberi arahan, ikuti dengan tenang dan jangan membantah, karena semua aturan dibuat demi kelancaran ibadah.

    2. Gunakan Bahasa Tubuh yang Sopan
      Jika tidak paham bahasa Arab, gunakan bahasa tubuh atau isyarat yang sopan.

    3. Hindari Menghalangi Tugas Mereka
      Jangan berhenti di jalur yang sedang mereka arahkan, terutama saat tawaf atau sa’i berlangsung.

    4. Jangan Memaksa Saat Dilarang
      Jika askar melarang mengambil foto atau masuk ke area tertentu, patuhi peraturan tersebut.

    Askar di Masjidil Haram memiliki peran vital dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran ibadah jamaah dari seluruh dunia. Dengan memahami tugas mereka dan berinteraksi secara sopan, kita dapat membantu menciptakan suasana ibadah yang lebih khusyuk dan nyaman.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Apakah Harus Hafal Doa Ketika Thawaf? Ini Penjelasannya

    Apakah Harus Hafal Doa Ketika Thawaf? Ini Penjelasannya

    Apakah harus hafal doa ketika thawaf? Pertanyaan ini sering muncul dari jamaah, terutama yang baru pertama kali menjalankan ibadah umroh. Banyak yang merasa cemas karena belum hafal doa-doa khusus selama thawaf. Apakah hal ini mempengaruhi keabsahan ibadah thawaf?

    Apakah Harus Hafal Doa Ketika Thawaf?

    Jawabannya adalah tidak wajib hafal doa khusus saat thawaf. Menurut para ulama, tidak ada doa tertentu yang diharuskan untuk setiap putaran thawaf. Jamaah diperbolehkan membaca doa apa pun, baik dari Al-Qur’an, hadits, maupun doa dalam bahasa yang mereka pahami.

    Apa yang Bisa Dibaca Jika Tidak Hafal?

    Jika belum hafal doa-doa khusus, berikut alternatif yang bisa dibaca selama thawaf:

    • Dzikir ringan:

      • Subhanallah

      • Alhamdulillah

      • Allahu Akbar

    • Doa dalam bahasa Indonesia, misalnya:

      • “Ya Allah, ampuni dosa-dosaku.”

      • “Ya Rabb, jadikan aku hamba-Mu yang taat.”

    • Membaca Al-Fatihah atau ayat Al-Qur’an yang sudah dihafal

    Dengan niat dan keikhlasan, thawaf tetap sah meski doa tidak dihafal atau dibaca dari catatan.

    Bolehkah Membaca Doa dari Buku Panduan?

    Ya, membaca doa thawaf dari buku panduan atau HP diperbolehkan, terutama bagi jamaah yang baru belajar. Bahkan, banyak jamaah membawa buku saku berisi doa-doa thawaf. Yang penting adalah menjaga adab selama thawaf, seperti tidak bercakap-cakap atau bermain HP untuk hal di luar ibadah.

    Doa-doa Sunnah dalam Thawaf (Opsional)

    Meskipun tidak wajib, ada beberapa doa yang disunnahkan, seperti:

    • Doa di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad:

      “Rabbanaa aatina fid-dunyaa hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar.”

    • Doa di Hajar Aswad (jika memungkinkan):

      “Bismillahi Allahu Akbar.”

    Namun jika tidak hafal, cukup berniat dan berdoa dari hati.

    Tips Agar Thawaf Tetap Khusyuk Meski Doa Belum Hafal

    1. Bawa buku saku doa thawaf atau print kecil yang bisa dikalungkan.

    2. Fokus pada niat dan kekhusyukan, bukan pada panjangnya doa.

    3. Gunakan waktu tunggu sebelum thawaf untuk membaca dan menghafal ringan.

    4. Berdoalah dengan hati, bukan hanya hafalan — Allah Maha Tahu isi hati hamba-Nya.

    Jadi, tidak perlu khawatir jika belum hafal doa ketika thawaf. Hafalan bukanlah syarat sah thawaf. Selama niat ibadah tulus, dan dzikir atau doa tetap dilakukan, ibadah Anda tetap sah dan insyaAllah bernilai di sisi Allah.

    Apakah harus hafal doa ketika thawaf? Jawabannya: tidak. Yang penting adalah niat yang benar dan hati yang khusyuk.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Sejarah Warna Kiswah dari Masa ke Masa

    Sejarah Warna Kiswah dari Masa ke Masa

    Sejarah warna kiswah adalah topik yang menarik karena banyak umat Islam belum mengetahui bahwa kiswah Ka’bah tidak selalu berwarna hitam. Dari masa ke masa, warna kiswah mengalami perubahan sesuai dengan zaman dan penguasa yang berkuasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap sejarah warna kiswah, dari awal mula hingga saat ini.

    Kiswah di Zaman Nabi Ismail AS

    Pada masa Nabi Ismail AS, belum ada penutup khusus untuk Ka’bah. Saat itu, masyarakat Arab menutup Ka’bah dengan bahan alami seperti daun dan kain kasar. Ini menjadi awal mula kiswah, meskipun belum berbentuk seperti sekarang.

    Warna Kiswah di Masa Raja Tubba

    Raja Tubba dari Yaman adalah orang pertama yang memberikan kain kiswah secara resmi. Saat itu, warna kiswah adalah putih, melambangkan kesucian dan kesederhanaan. Inilah momen penting dalam sejarah warna kiswah pertama yang terdokumentasi.

    Kiswah Berwarna Merah pada Era Dinasti Umayyah

    Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, warna kiswah berubah menjadi merah. Warna ini dianggap menunjukkan kekuatan dan kejayaan kekhalifahan. Warna merah dalam kiswah menjadi simbol perubahan besar secara politik dan budaya.

    Hijau: Warna Kiswah di Zaman Abbasiyah Awal

    Selanjutnya, Dinasti Abbasiyah mengubah warna kiswah menjadi hijau. Warna hijau erat kaitannya dengan Islam dan keturunan Nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah warna kiswah, inilah salah satu warna yang cukup lama digunakan.

    Hitam: Warna Kiswah Sejak Abbasiyah hingga Sekarang

    Pada pertengahan era Abbasiyah, warna kiswah diganti menjadi hitam. Sejak saat itu hingga hari ini, warna hitam tetap digunakan. Warna hitam dianggap paling elegan dan sakral. Dalam sejarah warna kiswah, inilah warna yang bertahan paling lama.

    Bagaimana Kiswah Dibuat di Masa Kini?

    Saat ini, kiswah dibuat dengan sangat detail dan mahal. Dibutuhkan sekitar 670 kg sutra dan 120 kg benang emas serta perak. Produksinya dilakukan di Makkah oleh para ahli yang terlatih. Dalam prosesnya, sejarah warna kiswah tetap dijaga dengan penuh kehormatan.

    Fakta Menarik

    • Kiswah Ka’bah pernah berwarna putih, merah, hijau, dan kini hitam.

    • Warna kiswah sering mencerminkan kekuasaan politik saat itu.

    • Setiap tahun, kiswah diganti pada tanggal 9 Dzulhijjah.

    • Sulaman emas pada kiswah berisi ayat-ayat Al-Qur’an.

    Sejarah warna kiswah merupakan bagian penting dari warisan Islam. Dari putih hingga hitam, setiap warna punya makna dan konteks zaman. Sebagai umat Islam, mengenal sejarah akan menambah kekaguman kita terhadap peninggalan suci ini.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Mengapa Ka’bah Sering Diselimuti Kain Hitam?

    Mengapa Ka’bah Sering Diselimuti Kain Hitam?

    Jika Sahabat pernah melihat foto atau video dari Masjidil Haram di Mekah, Sahabat pasti menyadari satu hal yang mencolok: Ka’bah diselimuti kain hitam yang megah. Kain tersebut dikenal dengan nama kiswah, dan memiliki nilai sejarah serta spiritual yang sangat dalam bagi umat Islam. Namun, pernahkah Sahabat bertanya, mengapa Ka’bah selalu diselimuti kain hitam?

    Apa Itu Kiswah?

    Kiswah adalah kain berwarna hitam yang menyelimuti seluruh bangunan Ka’bah. Kain ini terbuat dari sutra berkualitas tinggi dan dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang disulam dengan benang emas dan perak.

    Setiap tahunnya, kiswah diganti pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu saat puncak ibadah haji ketika para jamaah sedang wukuf di Arafah. Tradisi ini terus dilakukan hingga sekarang dan menjadi bagian dari penghormatan terhadap tempat paling suci umat Islam.

    Mengapa Warna Hitam?

    Banyak yang bertanya, mengapa kiswah berwarna hitam, bukan putih atau hijau yang identik dengan Islam?

    Secara historis, warna kiswah pernah mengalami perubahan. Pada masa Nabi Muhammad SAW, kiswah berwarna putih. Namun seiring waktu, dinasti yang berkuasa seperti Abbasiyah memilih warna hitam sebagai identitas spiritual dan simbol kekuatan. Sejak saat itu, warna hitam menjadi tradisi yang dipertahankan hingga kini.

    Proses Pembuatan Kiswah

    Pembuatan kiswah tidak sembarangan. Setiap tahunnya, kerajaan Arab Saudi mengalokasikan dana khusus dan mempekerjakan pengrajin profesional untuk menenun dan menyulam kiswah.

    Berikut beberapa fakta menarik:

    • Dibutuhkan sekitar 670 kg sutra murni.

    • Tulisan kaligrafi disulam menggunakan 120 kg benang emas dan perak.

    • Proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga 8 bulan.

    • Kiswah dibuat di Kompleks Pembuatan Kiswah di Mekah.

    Makna Spiritual di Balik Kiswah

    Bagi umat Islam, Ka’bah bukan hanya bangunan batu biasa. Ia adalah simbol tauhid, kiblat shalat, dan pusat spiritual umat Muslim di seluruh dunia. Kiswah menjadi lambang keagungan, kesucian, dan keabadian nilai-nilai Islam.

    Saat melihat Ka’bah diselimuti kain hitam yang indah, banyak jamaah yang menangis karena merasa dekat dengan Allah SWT. Kiswah bukan hanya kain, melainkan simbol cinta dan ketundukan kepada Tuhan.

    Apa yang Terjadi pada Kiswah Lama?

    Setelah kiswah diganti, kain lama tidak dibuang. Sebaliknya, kiswah lama dipotong kecil-kecil dan diberikan kepada tokoh penting atau lembaga keagamaan sebagai penghargaan. Potongan kiswah ini sangat dihargai dan sering dijadikan cendera mata sakral

    Jadi, mengapa Ka’bah diselimuti kain hitam? Karena itu adalah bagian dari tradisi spiritual, simbol sejarah, dan penghormatan tertinggi kepada tempat paling suci umat Islam. Kiswah bukan sekadar penutup bangunan, melainkan pengingat akan kebesaran Allah SWT dan perjalanan spiritual setiap Muslim.

    Melihat Ka’bah secara langsung adalah impian setiap Muslim. Menyaksikan kiswah dari dekat, menyentuh jejak para nabi, dan merasakan kedamaian di Tanah Suci adalah pengalaman spiritual yang tak tergantikan. Jangan tunda niat suci Anda. Wujudkan keinginan untuk berumroh selagi sehat dan mampu. Semoga Allah SWT memudahkan langkah Anda untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah. Aamiin.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Ini Perbedaan Umroh Zaman Dulu dan Kini

    Ini Perbedaan Umroh Zaman Dulu dan Kini

    Zaman sekarang, umroh bisa ditempuh dalam waktu 9 hingga 12 hari. Tapi tahukah Anda, di masa lalu, umroh zaman dulu bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun? Jamaah dari Indonesia bahkan harus menempuh perjalanan laut selama 6 bulan, dan banyak yang tak pernah kembali.

    Perjalanan spiritual itu bukan hanya tentang ibadah, tapi juga perjuangan, pengorbanan, dan keberanian yang luar biasa.

    1. Naik Kapal Uap dari Pelabuhan Nusantara

    Pada abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, jamaah umroh dari Indonesia memulai perjalanan mereka dari pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Makassar, atau Belawan. Mereka naik kapal uap menuju Jeddah, pelabuhan utama di Arab Saudi.

    Waktu tempuh? 3 sampai 6 bulan, tergantung cuaca dan rute pelayaran.

    Banyak jamaah menginap di pelabuhan selama berminggu-minggu hanya untuk menunggu kapal berikutnya.

    2. Dari Jeddah ke Makkah: Naik Unta atau Jalan Kaki

    Setibanya di Jeddah, perjalanan masih jauh dari selesai. Tidak ada mobil atau bus seperti sekarang. Jamaah harus melanjutkan perjalanan ke Makkah dengan:

    • Naik unta dalam rombongan kafilah

    • Jalan kaki selama 2–4 hari di tengah gurun

    Selain panas yang ekstrem, banyak yang mengalami dehidrasi, penyakit, atau bahkan tersesat.

    3. Risiko Tinggi hingga Banyak yang Tidak Pernah Kembali

    Saking jauhnya perjalanan, banyak jamaah umroh zaman dulu:

    • Menjual harta benda untuk membiayai keberangkatan

    • Membuat wasiat sebelum pergi

    • Tidak sedikit yang meninggal di perjalanan atau menetap di Tanah Suci

    Bahkan, ada ungkapan populer di masa itu:
    “Kalau berangkat umroh, belum tentu bisa kembali.”

    4. Berbulan-bulan Menjadi Tamu Allah

    Berbeda dengan jamaah masa kini yang punya jadwal ketat, jamaah umroh zaman dulu bisa tinggal di Makkah hingga berbulan-bulan. Sebagian dari mereka:

    • Menetap di rumah warga

    • Menjadi relawan di masjid

    • Belajar agama langsung dari ulama setempat

    Beberapa bahkan menikah dan menetap di Makkah seumur hidup.

    5. Umroh Dulu Adalah Simbol Total Pengorbanan

    Saat ini, kita bisa berangkat umroh dengan nyaman:
    Naik pesawat langsung 9 jam
    Hotel bintang lima
    Makan dan transportasi terjamin

    Namun, umroh zaman dulu adalah bentuk pengorbanan sejati. Jamaah tidak hanya mengorbankan harta, tapi juga nyawa dan masa depan demi memenuhi panggilan Allah.

    Perjalanan umroh hari ini jauh lebih mudah dan nyaman dibandingkan generasi sebelumnya. Melihat kisah umroh zaman dulu, kita diajak untuk lebih bersyukur dan tidak meremehkan ibadah ini.

    Setiap langkah mereka adalah perjuangan. Setiap doa mereka adalah harapan untuk bisa pulang. Maka, ketika Anda diberi kesempatan untuk umroh hari ini, manfaatkan dengan sepenuh hati.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Mengapa Thawaf ke Kiri? Ini Penjelasannya

    Mengapa Thawaf ke Kiri? Ini Penjelasannya

    Pernahkah Anda bertanya, mengapa thawaf ke kiri, bukan ke kanan atau searah jarum jam? Dalam ritual umroh dan haji, semua jamaah wajib mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam—yakni Ka’bah selalu berada di sisi kiri tubuh. Ternyata, arah ini bukan hanya aturan ibadah semata, tapi menyimpan makna ilmiah dan spiritual yang sangat dalam.

    1. Mengapa Thawaf ke Kiri? Karena Alam Semesta Bergerak ke Arah yang Sama

    Salah satu alasan ilmiah mengapa thawaf ke kiri adalah karena seluruh tata surya, planet, dan galaksi juga bergerak ke kiri—alias berlawanan arah jarum jam.

    Contohnya:

    • Bumi mengelilingi Matahari ke arah kiri.

    • Galaksi Bima Sakti juga berputar ke kiri.

    • Rotasi Bumi dari barat ke timur menciptakan perputaran ke kiri jika dilihat dari atas kutub utara.

    Gerakan thawaf mencerminkan pola pergerakan alam semesta.

    2. Arah Thawaf Sejalan dengan Hukum Fisika Energi Spiral

    Dalam ilmu fisika, pergerakan berlawanan arah jarum jam menciptakan arus energi masuk (inward vortex)—seperti pusaran air yang menyedot ke pusat.

    Dengan jutaan jamaah bergerak melingkar, thawaf menciptakan spiral energi spiritual yang terkonsentrasi pada Ka’bah. Jadi, mengapa thawaf ke kiri? Karena arah ini menciptakan harmoni energi yang masuk ke titik tauhid: pusat penyembahan hanya kepada Allah SWT.

    3. Sistem Peredaran Darah Manusia Pun Bergerak ke Kiri

    Jarang diketahui, tapi tubuh manusia juga memiliki sistem peredaran darah yang berputar dari jantung ke seluruh tubuh ke arah kiri (jika dilihat dari atas).

    Maka saat thawaf dilakukan, tubuh secara alami selaras dengan sistem biologis manusia itu sendiri.

    Thawaf bukan gerakan paksaan ia adalah bagian dari desain tubuh dan semesta.

    4. Simbol Totalitas Kepasrahan Manusia

    Arah thawaf tidak sekadar teknis. Ia juga mengandung simbol spiritual:

    • Berjalan ke kiri artinya menempatkan hati di arah Ka’bah, bukan logika di kanan.

    • Ia mencerminkan ketundukan total, mengutamakan rasa dan iman.

    Jadi, mengapa thawaf ke kiri? Karena itu cara manusia menempatkan jiwanya di hadapan Tuhan, dengan hati yang berada di sisi Ka’bah  bukan ego atau nalar dunia.

    Ritual thawaf tidak hanya simbolik. Ia menyatukan:

    • Gerakan kosmis (alam semesta)
    • Sistem tubuh manusia
    • Energi spiritual yang terpusat
    • Ketundukan batin secara total

    Mengapa thawaf ke kiri? Karena semua yang hidup, bergerak, dan tunduk pada hukum ciptaan Tuhan—mengalir dalam arah yang sama.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Umroh Musim Dingin September hingga Februari, Cuaca Sejuk Ibadah Lebih Nyaman

    Umroh Musim Dingin September hingga Februari, Cuaca Sejuk Ibadah Lebih Nyaman

    Umroh merupakan ibadah yang bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Namun, banyak jamaah memilih musim dingin—yakni antara September hingga Februari—karena cuaca yang lebih bersahabat dan suasana yang lebih nyaman untuk beribadah. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kondisi cuaca di Tanah Suci selama bulan-bulan musim dingin serta manfaat melaksanakan umroh di periode ini.

    Cuaca dan Suasana Tanah Suci dari September hingga Februari

    September: Transisi Musim Panas ke Dingin

    Di bulan ini, suhu mulai menurun dari puncaknya di musim panas. Siang hari masih cukup hangat dengan suhu antara 38–42°C, namun malam hari mulai terasa lebih sejuk sekitar 25–28°C. Jamaah akan mulai merasakan transisi suasana, terutama di waktu subuh dan malam.

    Oktober: Cuaca Mulai Bersahabat

    Suhu di bulan Oktober berkisar antara 33–38°C di siang hari dan 22–26°C di malam hari. Kelembapan udara mulai turun, angin bertiup lebih sejuk, membuat aktivitas ibadah seperti tawaf dan sa’i terasa lebih ringan dan tidak terlalu menguras energi.

    November: Nyaman dan Sejuk

    November adalah awal musim dingin yang sesungguhnya. Suhu rata-rata berada di kisaran 28–33°C di siang hari dan bisa mencapai 18–22°C pada malam hari. Jamaah bisa mengenakan pakaian ringan di siang hari dan memerlukan jaket tipis saat malam atau subuh.

    Desember: Puncak Musim Dingin Dimulai

    Bulan Desember menghadirkan cuaca paling sejuk. Suhu siang hari bisa berada di 25–30°C, sementara malam hari turun ke 15–20°C. Kota Makkah dan Madinah terasa lebih tenang, cocok untuk memperbanyak ibadah dengan khusyuk.

    Januari: Cuaca Paling Dingin

    Inilah bulan dengan suhu terendah. Siang hari terasa sejuk sekitar 23–28°C, dan malam hari bisa mencapai 12–17°C. Sebagian daerah seperti Taif bahkan terasa lebih dingin. Ini adalah waktu yang ideal untuk umroh dengan intensitas ibadah yang lebih nyaman.

    Februari: Akhir Musim Dingin

    Meskipun suhu mulai naik, Februari masih terasa sejuk dengan suhu siang 25–30°C dan malam 15–20°C. Ini menjadi waktu yang tepat untuk umroh keluarga karena cuaca tidak ekstrem dan suasana tetap nyaman.
    Memasuki bulan Maret dan seterusnya, suhu mulai meningkat secara signifikan. Siang hari bisa kembali menyentuh 35°C atau lebih, menandakan dimulainya transisi ke musim panas.

    Manfaat Melaksanakan Umroh di Musim Dingin

    1. Cuaca Lebih Bersahabat
      Musim dingin di Arab Saudi bukan berarti bersalju, tapi suhu udara jauh lebih sejuk dibanding musim panas yang bisa mencapai 45–50°C. Ini membuat ibadah lebih nyaman, tidak cepat lelah, dan mengurangi risiko dehidrasi.

    2. Waktu Ibadah Lebih Optimal
      Suasana yang lebih tenang dan cuaca yang sejuk memungkinkan jamaah untuk memperbanyak ibadah, baik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Aktivitas seperti tawaf, sa’i, shalat malam, dan zikir terasa lebih ringan dilakukan.

    3. Cocok untuk Lansia dan Anak-anak
      Dengan suhu yang tidak menyengat, musim dingin menjadi waktu ideal bagi jamaah lansia maupun anak-anak yang ingin menjalani ibadah dengan nyaman tanpa khawatir terkena heatstroke atau kelelahan berlebih.

    4. Pemandangan Kota Lebih Indah
      Langit cerah, angin sepoi, dan udara segar membuat pemandangan kota Makkah dan Madinah terasa lebih indah dan mendukung suasana spiritual.

    5. Waktu Liburan Sekolah
      Bulan Desember hingga Januari seringkali bertepatan dengan libur akhir tahun dan sekolah. Ini memudahkan keluarga untuk berangkat bersama tanpa mengganggu aktivitas belajar anak.

    6. Peluang Umroh Lebih Tenang
      Walaupun tetap ramai, musim dingin bukan termasuk puncak kepadatan (seperti Ramadhan atau musim haji), sehingga suasana lebih tenang dan tidak berdesak-desakan.

    Tips Umroh Musim Dingin

    • Bawa pakaian hangat seperti jaket ringan, sweater, dan kaos kaki.

    • Gunakan pelembap kulit dan bibir karena udara cenderung kering.

    • Konsumsi cukup air dan vitamin agar daya tahan tubuh tetap prima.

    • Siapkan payung kecil atau jas hujan karena hujan ringan kadang terjadi.

    Umroh di musim dingin menawarkan pengalaman spiritual yang tenang, sejuk, dan penuh kenyamanan. Bagi Anda yang mencari waktu terbaik untuk beribadah dengan suasana optimal, periode antara September hingga Februari layak menjadi pilihan utama. Mari jadikan musim dingin sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang tenang dan tubuh yang kuat.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

  • Keuntungan dan Tips Umroh Musim Panas

    Keuntungan dan Tips Umroh Musim Panas

    Apa Itu Umroh di Musim Panas?

    Umroh pada bulan-bulan bersuhu tinggi, seperti Juni hingga Agustus, sering dihindari. Padahal, tren menunjukkan semakin banyak jamaah justru memilih waktu ini. Suhu ekstrem di Makkah tak selalu menjadi penghalang bagi mereka yang ingin meraih pengalaman ibadah yang berbeda.

    1. Biayanya Lebih Terjangkau

    Saat bukan musim ramai, harga paket cenderung turun. Banyak biro perjalanan menawarkan diskon khusus karena permintaan menurun. Ini jadi peluang besar, terutama bagi keluarga atau rombongan yang ingin berangkat bersama tanpa membebani anggaran.

    2. Adaptasi Lebih Mudah untuk Orang Indonesia

    Sebagai warga negara tropis, orang Indonesia terbiasa dengan cuaca panas. Ini membuat tubuh lebih mudah beradaptasi saat beribadah, meskipun suhu di Tanah Suci cukup ekstrem. Dengan istirahat yang cukup dan hidrasi terjaga, perjalanan tetap nyaman.

    3. Suasana di Masjidil Haram Lebih Tenang

    Karena jumlah jamaah lebih sedikit, suasana di lokasi ibadah jadi lebih kondusif. Aktivitas thawaf dan sa’i pun terasa lebih leluasa, tanpa harus berdesakan. Bagi sebagian orang, ketenangan ini membuat ibadah terasa lebih mendalam.

    4. Layanan Travel Lebih Optimal

    Jumlah peserta yang lebih sedikit membuat layanan lebih personal. Pendamping bisa fokus membimbing setiap jamaah. Waktu tunggu dan antrian pun jadi lebih singkat di hotel atau restoran.

    5. Ibadah yang Lebih Bermakna

    Beribadah dalam cuaca panas sering dianggap sebagai ujian fisik dan mental. Namun justru di situlah banyak jamaah merasakan kedekatan spiritual yang kuat. Perjuangan selama proses ibadah membuat semuanya terasa lebih istimewa.

    Tips Nyaman saat Cuaca Panas

    Agar tetap nyaman saat menunaikan ibadah, lakukan hal-hal berikut:

    • Gunakan pakaian longgar dan ringan

    • Bawa botol air minum setiap saat

    • Gunakan pelindung kepala saat berada di luar

    • Istirahat cukup dan hindari terlalu lama di bawah matahari

    • Gunakan alas kaki ketika di area terbuka

    Meskipun bukan pilihan populer, waktu panas ternyata justru memberi banyak keuntungan. Bagi yang ingin merasakan ibadah yang lebih tenang dan hemat, waktu ini layak dicoba. Yang penting, persiapkan diri secara fisik dan pilih penyelenggara terpercaya.

    Dan jika memang niat sudah tumbuh, bulan September adalah waktu yang sempurna untuk berangkat umroh di musim panas. Cuaca mendukung, suasana tidak terlalu padat, dan Rubiqa siap mendampingi perjalanan ibadah Sahabat dari awal hingga akhir.

    Cek keberangkatan tanggal 22 September 2025 bisa di sini ya…

    Tempat terbatas — karena kami memang ingin menjaga kenyamanan dan kualitas ibadah sahabat. Yuk, jangan sampai kehabisan! Segera Klik di sini untuk konsultasi dan booking, seat terbatas!. Sahabat juga bisa menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). (LILZA)

  • Umroh Bulan September Mulai 30 Jutaan, Sudah All in

    Umroh Bulan September Mulai 30 Jutaan, Sudah All in

    Umroh Bulan September: Waktu Ideal, Cuaca Lebih Bersahabat

    Ada banyak cara Allah menunjukkan kasih-Nya, salah satunya lewat waktu yang tepat untuk beribadah. Dan bagi sahabat yang sedang merencanakan berangkat ke Tanah Suci, umroh bulan September adalah salah satu momen terbaik yang bisa Sahabat pilih.

    Kenapa? Karena saat itulah cuaca di Arab Saudi mulai berubah. Tidak lagi sepanas puncak musim panas seperti bulan Juli–Agustus, tapi belum juga terlalu ramai seperti akhir tahun. Udara mulai terasa sejuk, apalagi di pagi dan malam hari. Perubahan suhu ini bukan sekadar angka di termometer, tapi kenyamanan nyata bagi tubuh saat melaksanakan ibadah.

    Ibadah Lebih Khusyuk Saat Cuaca Mendukung

    Beribadah di tengah cuaca panas memang menguji keikhlasan, tapi siapa yang tidak ingin kondisi terbaik saat thawaf atau sa’i? Di bulan September, suhu rata-rata di Makkah dan Madinah mulai turun secara perlahan. Langit cerah, matahari tidak terlalu menyengat, dan angin mulai terasa lebih bersahabat.

    Bagi sebagian orang, ini artinya ibadah bisa dijalani dengan lebih fokus dan lebih nyaman. Tidak cepat lelah, tidak mudah dehidrasi, dan tubuh pun lebih kuat untuk menjalani seluruh rangkaian ibadah dengan hati yang tenang.

    Rubiqa Hadirkan Umroh September 11 Hari, Lengkap & Tanpa Biaya Tambahan

    Untuk Sahabat yang ingin berangkat di bulan ini, Rubiqa telah menyiapkan Paket Umroh September berdurasi 11 hari lebih panjang dari paket umroh pada umumnya yang hanya 8 atau 9 hari. Selama itu pula, Sahabat akan mendapatkan pengalaman ibadah yang lebih lengkap, lebih mendalam, dan lebih tenang.

    Dan yang paling penting: sekali bayar, semua sudah termasuk. Tidak ada biaya tambahan tersembunyi di tengah perjalanan. Biaya visa, tiket, hotel, makan, city tour, hingga bimbingan ibadah semuanya sudah Rubiqa uruskan.

    Apa Saja yang Sahabat Dapatkan?

    • Tiket pesawat pulang-pergi (Keberangkatan Dari YIA Yogyakarta)
    • Akomodasi hotel bintang 4 / Setaraf yang dekat dari pelataran
    • 3 kali manasik sebelum berangkat
    • Bimbingan dari muthawif lulusan Cairo Mesir
    • City tour Thaif plus Malaysia
    • Handling koper dan perlengkapan umroh Premium
    • Asuransi perjalanan dan free visa

    Dengan durasi yang lebih panjang, Sahabat tidak akan merasa terburu-buru. Ada waktu untuk merenung di Masjidil Haram, ada jeda untuk menikmati setiap langkah di Raudhah, dan tentu saja—ada ruang untuk memperdalam doa-doa pribadi yang selama ini hanya terucap dalam diam.

    Umroh Adalah Panggilan, Bulan September Waktunya Menjawab

    Kadang kita terlalu lama menunggu “waktu yang tepat”, padahal waktu itu sudah datang. Kalau Sahabat merasa hati mulai gelisah saat melihat Ka’bah di layar, atau mata berkaca-kaca saat mendengar adzan dari Masjid Nabawi, mungkin itu tandanya.

    Dan jika memang niat sudah tumbuh, bulan September adalah waktu yang sempurna untuk berangkat. Cuaca mendukung, suasana tidak terlalu padat, dan Rubiqa siap mendampingi perjalanan ibadah Sahabat dari awal hingga akhir.

    Cek keberangkatan tanggal 22 September 2025 bisa di sini ya…

    Tempat terbatas — karena kami memang ingin menjaga kenyamanan dan kualitas ibadah sahabat. Yuk, jangan sampai kehabisan! Segera Klik di sini untuk konsultasi dan booking, seat terbatas!. Sahabat juga bisa menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). (LILZA)

     

  • Umroh Tetap Aman Meski Ada Konflik Iran-Israel, Ini Penjelasan Lengkapnya

    Umroh Tetap Aman Meski Ada Konflik Iran-Israel, Ini Penjelasan Lengkapnya

    Belakangan ini, dunia dikejutkan oleh kabar konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Sebagai calon tamu Allah, mungkin ada sebagian jamaah yang mulai merasa khawatir, apakah kondisi ini akan berpengaruh pada keamanan Arab Saudi, khususnya untuk ibadah umroh?

    Lewat tulisan ini, kami ingin berbagi informasi penting untuk menenangkan hati Anda. InsyaAllah, ibadah umroh tetap aman, dan Tanah Suci tetap menjadi tempat yang damai bagi setiap muslim yang datang untuk beribadah.

    Arab Saudi Tetap Aman dan Kondusif

    Perlu kita pahami bersama, meski konflik terjadi di kawasan Timur Tengah, Arab Saudi tidak terlibat langsung dalam perseteruan ini. Pemerintah Saudi juga sangat menjaga keamanan wilayahnya, apalagi di kota-kota suci seperti Makkah dan Madinah.

    Hingga hari ini:

    • Aktivitas umroh di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berlangsung normal.

    • Jamaah dari berbagai negara terus berdatangan untuk menunaikan ibadah umroh.

    • Bandara dan jalur penerbangan menuju Saudi tetap beroperasi seperti biasa.

    Arab Saudi memiliki sistem pertahanan dan keamanan yang sudah terbukti disiplin. Tidak hanya melindungi wilayahnya, tetapi juga memastikan para tamu Allah dapat beribadah dengan tenang dan nyaman.

    Komitmen Kami untuk Jamaah

    Sebagai biro travel umroh yang mendampingi Anda menuju Tanah Suci, kami selalu:

    • Memantau situasi melalui informasi resmi dari pemerintah dan otoritas terkait.

    • Berkoordinasi dengan maskapai dan pihak-pihak di Arab Saudi untuk memastikan perjalanan Anda aman.

    • Menyampaikan informasi terbaru kepada jamaah secara transparan dan jujur.

    Kami memahami, ibadah umroh bukan hanya soal perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati. Karena itu, kami berusaha memberikan rasa aman dan ketenangan, agar setiap langkah Anda menuju Tanah Suci penuh dengan keberkahan.

    Mari Tetap Tenang dan Yakin

    Kami mengajak seluruh calon jamaah untuk tetap tenang dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Yakinlah, perjalanan umroh Anda akan tetap aman insyaAllah akan berjalan lancar.

    Jadikan ini sebagai momen untuk memperkuat niat, memperbanyak doa, dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Percayalah, Tanah Suci selalu terbuka untuk menyambut para tamu Allah yang datang dengan hati tulus.

    Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)

Isi Data Diri Kemitraan

Yuk Konsultasikan!
1
Yuk #UmrohBarengRUBIQA
Assalamualaikum Sahabat! Selamat datang di Umroh Bareng RUBIQA, ada yang bisa Fara bantu? Yuk konsultasikan umroh sahabat bareng Fara, Fara tunggu yaa😊