Zaman sekarang, umroh bisa ditempuh dalam waktu 9 hingga 12 hari. Tapi tahukah Anda, di masa lalu, umroh zaman dulu bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun? Jamaah dari Indonesia bahkan harus menempuh perjalanan laut selama 6 bulan, dan banyak yang tak pernah kembali.
Perjalanan spiritual itu bukan hanya tentang ibadah, tapi juga perjuangan, pengorbanan, dan keberanian yang luar biasa.
1. Naik Kapal Uap dari Pelabuhan Nusantara
Pada abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, jamaah umroh dari Indonesia memulai perjalanan mereka dari pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Makassar, atau Belawan. Mereka naik kapal uap menuju Jeddah, pelabuhan utama di Arab Saudi.
Waktu tempuh? 3 sampai 6 bulan, tergantung cuaca dan rute pelayaran.
Banyak jamaah menginap di pelabuhan selama berminggu-minggu hanya untuk menunggu kapal berikutnya.
2. Dari Jeddah ke Makkah: Naik Unta atau Jalan Kaki
Setibanya di Jeddah, perjalanan masih jauh dari selesai. Tidak ada mobil atau bus seperti sekarang. Jamaah harus melanjutkan perjalanan ke Makkah dengan:
-
Naik unta dalam rombongan kafilah
-
Jalan kaki selama 2–4 hari di tengah gurun
Selain panas yang ekstrem, banyak yang mengalami dehidrasi, penyakit, atau bahkan tersesat.
3. Risiko Tinggi hingga Banyak yang Tidak Pernah Kembali
Saking jauhnya perjalanan, banyak jamaah umroh zaman dulu:
-
Menjual harta benda untuk membiayai keberangkatan
-
Membuat wasiat sebelum pergi
-
Tidak sedikit yang meninggal di perjalanan atau menetap di Tanah Suci
Bahkan, ada ungkapan populer di masa itu:
“Kalau berangkat umroh, belum tentu bisa kembali.”
4. Berbulan-bulan Menjadi Tamu Allah
Berbeda dengan jamaah masa kini yang punya jadwal ketat, jamaah umroh zaman dulu bisa tinggal di Makkah hingga berbulan-bulan. Sebagian dari mereka:
-
Menetap di rumah warga
-
Menjadi relawan di masjid
-
Belajar agama langsung dari ulama setempat
Beberapa bahkan menikah dan menetap di Makkah seumur hidup.
5. Umroh Dulu Adalah Simbol Total Pengorbanan
Saat ini, kita bisa berangkat umroh dengan nyaman:
Naik pesawat langsung 9 jam
Hotel bintang lima
Makan dan transportasi terjamin
Namun, umroh zaman dulu adalah bentuk pengorbanan sejati. Jamaah tidak hanya mengorbankan harta, tapi juga nyawa dan masa depan demi memenuhi panggilan Allah.
Perjalanan umroh hari ini jauh lebih mudah dan nyaman dibandingkan generasi sebelumnya. Melihat kisah umroh zaman dulu, kita diajak untuk lebih bersyukur dan tidak meremehkan ibadah ini.
Setiap langkah mereka adalah perjuangan. Setiap doa mereka adalah harapan untuk bisa pulang. Maka, ketika Anda diberi kesempatan untuk umroh hari ini, manfaatkan dengan sepenuh hati.
Yuk konsultasikan sahabat bareng RUBIQA! Sahabat dapat menghubungi menghubungi melalui Whatsapp (+62 813-1234-0099). Sahabat juga dapat cek paket keberangkatan RUBIQA pada laman berikut Umroh Sulthan – Umroh Bareng RUBIQA Yuk Bareng RUBIQA, Travel Umroh Milenial Terpercaya! (LILZA)